HANACARAKA
DATASAWALA P
ADHAJAYANYA
MAGABATHANGA
Gambaran
Perjalanan Hidup Manusia
Berbicara mengenai
filosofi hidup manusia, sejak kelahirannya didunia (yang sekarang kita jalani) sampai nanti akhir hayatnya/meninggal
dunia menghadap kembali kepada Yang Maha Pencipta/Allah SWT, pasti akan
memiliki makna dalam kehidupannya, dari menjadi manusia yang berahlak baik atau
sebaliknya, dari manusia yang memiliki (mampu) ilmu lebih dan
(bermanfaat) kemudian ditularkan kepada orang lain (disertai rasa tulus) atau sebaliknya, dari manusia yang memiliki rejeki (harta) lebih (kaya) namun tidak bersifat sombong
bahkan dermawan atau sebaliknya, dan seterusnya, dalam hal ini bagaimana cara
sikap manusia selama menjalankan aktifitas kehidupannya, baik menjadi pemimpin
dalam keluarga, dalam masyarakat, termasuk pada lingkungannya, serta tidak lupa
senantiasa menjalankan kewajiban (ibadah) melaksanakan perintah-Nya melalui kepercayaan
(agama) yang dianutnya, dan kesemuanya akan berakhir kemudian mempertanggung
jawabkan hasil dari kehidupannya kepada Yang Maha Mengetahui/Maha Memiliki Segala-Nya/Allah
SWT.
Dalam khasanah
Jawa, perihal manusia dapat dikenal dari ajaran aksara jawa :
HANACARAKA
DATASAWALA PADHAJAYANYA MAGABATHANGA
1. HANACARAKA
Yang menjelaskan hakekat manusia,
a. HA
NA yang artinya : ono (ada)
HA
bermakna hidup
NA bermakna nglegono, yang berarti ada
kehidupan yang masih suci, berarti pula kehidupan yang masih suci bersih,
ternoda oleh kesalahan dan dosa, atau fitrah, yang berarti sejak kelahirannya
manusia dalam keadaan masih suci.
b. CA
RA KA yang artinya bekal manusia hidup di dunia,
CA bermakna cipto (cipta),
RA bermakna roso (rasa)
KA bermakna karso (kehendak) yang berarti
dalam kehidupan manusia senantiasa sangat dipengaruhi oleh daya cipta, daya
rasa dan daya karsa (kehendak- keinginan untuk mewujudkan kehidupan yang
bermakna dan penuh kemuliaan).
2. DATASAWALA
Yang artinya akal yang tidak cacat,
gambaran manusia yang baru lahir.
3. PADHAJAYANYA
Yang artinya sama saktinya, sama
digdayanya, sama kekuatannya.
4. MAGABATHANGA
MA bermakna sebagai sukmo (sukma/jiwa/roh)
GA bermakna sebagai rogo (raga/badan/tubuh)
BA+THA bermakna sebagai bathang (jasad/badan
sebagai manusia telah meninggal)
NGA bermakna sebagai lungo (pergi) yang
berarti berpisahnya sang sukmo (sukma/roh) dari rogo (raga/tubuh) menjadi jasad
yang ditamana di dalam tanah, dan sukma pergi meninggalkan sang raga/tubuh
untuk menghadap kepada Tuhan Yang Maha Esa / Allah SWT guna mempertanggung
jawabkan hasil aktifitas dan pekerjaannya selama masih berada di alam dunia. Sehingga
arti secara keseluruhan dari makna tersebut adalah: Bahwa Manusia dilahirkan ke
dunia dalam kondisi masih telanjang (fitrah/suci) kemudian manusia diberikan
oleh Tuhan berupa daya cipta, daya rasa, dan daya karya/karsa untuk memlih
bagaimana melaksanakan arti kehidupan yang kelak akan membawa diri manusia
sesuai langkahnya (berbuat baik atau sebaliknya memberikan kebaikan atau
sebaliknya, menjadi yang terbaik atau sebaliknya) menuju kembali kepada Yang
Maha pencipta/Allah SWT.
Didalam perjalanan hidupnya ada utusan
(duta) yang membawa surat (pegangan/keyakinan) sebagai pengendali yang
sama-sama kuatnya, keduanya berperang (kebaikan melawan kejahatan) dan keduanya
meninggal, yang raga menjadi jasad, dan sukma pergi menghadap kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Dalam pandangan
Islam, memahami manusia merupakan salah satu jalan penting untuk mengenal
hakekat dan syariat Tuhan, karena hakekat itu sendiri adalah proses pengenalan
Tuhan dan alam semesta dengan melihat ke dalam diri manusia (Man Arafa Nafsahu Faqodal Arafa Robbahu)
“ Kenalilah dirimu, maka engkau akan
mengenal Tuhanmu”
Itulah
selintas gambaran perjalanan hidup manusia, sejak kelahirannya sampai akhir hayatnya
dan kembali menghadap kepada Yang Maha Pencipta/Allah SWT dengan membawa bekal
kemudian mempertanggung jawabkan hasil kehidupannya. Hal ini juga disampaikan
Ibnu Umar berkata, Rasullulah bersabda “ Kalian semua adalah penggembala dan
bertanggung jawab atas gembalanya. Pemimpin adalah penggembala rakyatnya dan
bertanggung jawab atas mereka, Isteri adalah penggembala dan bertanggung jawab
atas rumah tangga suaminya. Dan pembantu adalah penggembala dan bertanggung
jawab atas harta tuannya.” (HR Al-Bukhari).
sumber: rangkuman tulisan aksara jawa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar